Jumat, 13 Agustus 2010

AL QUR’AN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI



Resensi Buku "AL QUR’AN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI" karya Prof Achmad Baiquni M.Sc., Ph.D

Al Qur’an merupakan sumber segala ilmu; suatu ungkapan yang tidak hanya terdengar di lingkungan umat Islam saja, tetapi kadang-kadang terucapkan juga oleh beberapa cendekiawan Barat dalam menghadapi situasi tertentu. Ungkapan yang salah bila diartikan “mempelajari dan mengembangkan sains melalui penelitian” sebagai usaha yang tidak perlu dilakukan dan sia-sia kalau semuanya bisa dengan hanya membaca dan mengartikan Al Qur’an saja.
Menurut pengertian Achmad Baiquni, pengembangan sains itu justru diperintahkan oleh Allah SWT agar kita dapat memahami ayat-ayat Al Qur’an lebih sempurna, sehingga tampak kebesaran dan kekuasaan-Nya secara lebih nyata, dan supaya kita dapat menguasai pengetahuan tentang sifat dan kelakuan alam sekitar kita, dapat mengolah alam yang kita huni ini seperti layaknya seorang khalifah yang bijaksana dan bertanggung jawab.

Dengan bukunya yang bertajuk "Al Qur’an Ilmu Pengetahuan dan Teknologi", Achmad Baiquni memaparkan bagaimana penciptaan alam semesta berikut tahapan-tahapannya yang dinyatakan di dalam Al Qur’an dan bagaimanakah pandangan sains klasik dan modern terhadap proses kejadian alam itu. Selain itu dalam buku tersebut juga dikupas beberapa hal tentang bagaimana pandangan ilmu pengetahuan tentang isyarat Al’qur’an berkenaan dengan adanya makhluk hidup di luar bumi, bagaimana dapat dipahami pengertian Al Qur’an tentang tujuh lapis langit, bagaimana para ilmuwan memikirkan skenario tentang terjadinya kiamat, bagaimana proses perkembangan penafsiran ayat-ayat kauniyah seperti yang menyatakan gunung-gunung berjalan, serta bagaimana pengertian tentang “Kun Fayakun”.
Terbagi dalam tiga bagian utama, dimana bagian pertamanya dibahas mengenai perspektif Al Qur’an tentang sains dan teknologi, di sini dijelaskan konsep alam semesta menurut pandangan klasik dan modern, serta anjuran-anjuran pengembangan sains dalam Al Qur’an. Konsep-konsep Kosmologi dalam Al Qur’an juga dikupas cukup gamblang, yang disertai juga dengan pemaparan konsep kosmologi menurut sains.
Pada bagian kedua dijelaskan tentang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengaruhnya terhadap pemahaman Al Qur’an. Makna kata evolusi dijelaskan disini, dimana seleksi alamiah yang dimaksud oleh Darwin sebenarnya merupakan seleksi Ilahiyah, karena Allah-lah yang memilih siapa akan punah dan siapa yang akan terus berkembang. Sedangkan pada bagian terakhir dibahas tentang kebangkitan dunia baru Islam abad ke-21, bagian ini menjelaskan makna ilmu pengetahuan di tengah umat Islam, gejala-gejala yang timbul di era teknologi, perbandingan posisi umat Islam dengan bangsa bangsa lain, serta pentingnya penguasaan teknologi.

Inti dari buku karya Achmad Baiquni, adalah pendapat penulis sebagai seorang Muslim sekaligus seorang Ilmuwan Indonesia, bahwa Al Qur’an tidak akan berubah sejak diturunkan hingga akhir zaman, sedangkan sains dapat berubah temuannya dari masa kemasa karena bertambahnya informasi/data yang diperoleh sebagai akibat makin canggihnya peralatan/teknologi dan berkembangnya fisika dan matematika. Dan pendapat bahwa mempercayai kebenaran Al Qur’an adalah sikap yang tidak bisa ditawar. Apabila sains tampak menemukan suatu yang tidak serasi dengan Al Qur’an, ada dua kemungkinan penyebabnya: sains belum lengkap datanya dan belum terungkap semua gejala yang berkaitan sehingga kesimpulannya meleset, atau pemahaman terhadap ayat yang bersangkutan kurang benar.
Alhasil, terlepas dari latar belakang yang demikian mendalam penghayatan akan agama Islam bagi sesosok Prof. Baiquni, maka sumbangsih pemikiran yang paripurna sebagai salah satu ilmuwan senior Indonesia : ahli bidang Fisika Atom dan pernah lama menjabat selaku Dirjen BATAN : Badan Tenaga Atom Nasional ---dalam buku setebal 168 hal, cetakan ke: 5, tahun 2001 oleh Penerbit PT Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta--- menjadikan bukunya amat pantas dibaca oleh segenap kalangan pembaca yang berminat akan kajian IPTEK: Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.


Sumber: IPTEKnet / Husnul KH

________________________________
English version

Book Review "QUR'AN SCIENCE AND TECHNOLOGY" by Prof. Achmad Baiquni M.Sc., Ph.D.

Qur'an is the source of all knowledge; a phrase that not only sounds in the environment of Muslims only, but sometimes also spoken by some Western scholars in dealing with certain situations. The phrase is wrong if interpreted "learn and develop the science through research" as a business that does not need to be done and in vain if they could only read and interpret the Qur'an alone.
According to Achmad Baiquni understanding, development of science that was ordered by Allah so that we can understand the verses of the Qur'an is more perfect, so look His greatness and power are more real, and so that we can master the knowledge about the nature and behavior surrounding natural we can treat nature which we live is like a wise Caliphs and responsible.

In his book entitled, "The Quran Science and Technology", Achmad Baiquni describes how the creation of the universe follows the stages-stages that is revealed in the Qur'an and how the views of classical and modern science to the process of natural events. Also in the book is also shelled a few things about how the view of science about Al'qur'an cues regarding the existence of extraterrestrial beings, how can understanding the Qur'an is understood about the seven layers of heaven, how scientists think about the scenario Judgement, how the process of interpreting the verses of the development of such a claim kauniyah mountain walking, and how the notion of "Kun Fayakun".
Divided into three main sections, where the first part discusses the Qur'anic perspective on science and technology, here described the concept of the universe according to classical and modern views, as well as suggestions of science development in the Qur'an. The concepts of cosmology in the Qur'an also shelled fairly straightforward, which is accompanied also by exposure to the concept of cosmology by science.
In the second part describes the development of science and technology and the influence on the understanding of the Qur'an. Meaning of the word evolution is described here, where natural selection by Darwin is actually a godlike selection, because the God who chose who would become extinct and who will continue to grow. While in the last section discusses the new resurgence of Islamic world of the 21st century, this section explains the meaning of science in the middle of the Muslims, the symptoms that arise in this era of technology, comparison posisi Muslim nations with other nations, and the importance of mastering technology.

The core of the book by Achmad Baiquni, is the opinion of the writer as a Muslim at the same time an Indonesian scientist, that the Koran is not going to change since lowered until the end of time, while the findings of science can change over time due to more information / data obtained as a result increasingly sophisticated the technology / equipment and the development of physics and mathematics. And the notion that believing the truth of the Qur'an is the attitude that is not negotiable. If the science that does not seem to find a match with the Qur'an, there are two possible causes: incomplete scientific data and has not revealed all the symptoms related to that conclusion is missed, or understanding of the relevant paragraph or less true.
As a result, irrespective of the background of such a deep appreciation for the religion of Islam will figure Prof. Baiquni, the contribution of ideas is one of the plenary as a senior scientist Indonesia: Atomic Physics and experts have long served as the Director General of BATAN: National Atomic Energy Agency --- in a book as thick as 168 cases, molds to: 5th, 2001 by Publisher Page fund Prima Bhakti Yasa, Yogyakarta --- makes the book very worthy read by all interested readers who would study science and technology: Science and Technology.


Source: IPTEKnet / Husnul KH

1 komentar:

  1. dengan sain kita dapat mengupas al qur'an secara benar, dengan metoda simetri atau pola qisos disiplin ilmu (sunah Muhammad)maka kejanggalan-kejanggalan yang ada di alamraya ini bisa terungkap

    BalasHapus