Tanggal 12 Agustus kita akan menjumpai lagi peristiwa hujan meteor yang cukup menarik, yaitu hujan meteor Perseid.
Tanggal 12 Agustus kita akan menjumpai lagi peristiwa hujan meteor yang cukup menarik, yaitu hujan meteor Perseid. Seperti yang terjadi pada peristiwa-peristiwa hujan meteor sebelumnya, hujan meteor ini terjadi ketika dalam orbitnya mengelilingi matahari bumi bertemu dengan debu yang diakibatkan oleh lintasan komet sehingga debu ini ada yang memasuki atmosfer, menumbuk atmosfer bumi dan akhirnya tumbukan ini memunculkan adanya lintasan cahaya yang tampak di langit malam.
Malam menjelang terjadinya hujan meteor adalah malam yang bagi para astronom amatir tidak bisa dilewatkan begitu saja karena yang menarik pada malam tersebut bukan hanya pada peristiwa hujan meteor itu saja. Sesaat setelah matahari terbenam di langit barat akan tampak Venus, Saturnus, Mars, dan bulan sabit yang jaraknya satu sama lain tidak terlalu berjauhan. Objek-objek ini cukup dekat jaraknya satu sama lain karena bisa masuk ke sebuah lingkaran yang memiliki diameter sekitar sepuluh derajat. Planet-planet ini akan kelihatan di langit sampai terbenam sekitar pukul 22.
Beberapa saat setelah pertunjukan di langit sebelah barat ini, perhatian bisa dialihkan ke langit sebelah timur karena hujan meteor akan segera dimulai. Menjelang tengah malam sampai dini hari, meteor akan tampak melintas di langit dan frekuensinya semakin meningkat sampai menjelang dini hari.
Gambar 1
Rasi Perseus yang menjadi radiant hujan meteor Perseid
Hujan meteor Perseid ini diakibatkan oleh debu yang datang dari komet Swift-Tuttle. Setiap 133 tahun komet ini sampai di daerah tata surya bagian dalam dan meninggalkan jejak berupa debu dalam lintasannya. Ketika bumi melewati daerah yang dilintasi oleh komet ini, butiran-butiran debu ini memasuki atmosfer dan menumbuk partikel–partikel atmosfer dengan kecepatan 224.000 km/detik. Hujan meteor ini disebut hujan meteor Perseid karena tampak memancar ke luar dari konstelasi Perseus. Bumi berada di dalam daerah lintasan bekas debu komet ini selama berminggu-minggu, di mana pusat debu komet ini akan dilewati pada tanggal 11 sampai 13 Agustus 2010.
Seperti yang telah ditunjukkan di atas, bulan sudah tenggelam pada sore menjelang malam, sehingga pengamatan hujan meteor Perseid bisa berlangsung optimal tanpa diganggu oleh cahaya bulan. Saat terbaik untuk mengamati hujan meteor ini adalah Jumat dinihari tanggal 13 Agustus, dan diharapkan akan bisa diamati belasan meteor setiap jamnya.
Gambar 1 menunjukkan lokasi radiant rasi Perseus yang terletak di daerah timur laut.
Pengamatan hujan meteor ini akan baik sekali kalau dilakukan di daerah yang cukup gelap, tanpa ada polusi cahaya kota. Pengamatan hujan meteor ini bisa juga disertai dengan pengamatan planet Mars dan Saturnus.
Gambar 2
Salah satu lintasan meteor yang diamati saat berlangsngnya hujan meteor Perseid pada tahun 2009
sumber : http://www.bdg.lapan.go.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar