"Selama ini ilmuwan dari pemerintah tidak berhitung secara tepat, pasalnya itu menimbulkan keprihatinan mengenai potensi risiko kanker yang lebih besar dari yang disadari sebelumnya," terang Dr David Brenner, kepala pusat penelitian radiologis dari New York University, seperti yang dilansir Telegraph.
Brenner menambahkan anak-anak dan penumpang dengan mutasi genetik yang terdapat satu dari 20 populasi merupakan yang paling berisiko karena mereka kurang mampu memperbaiki kerusakan X-ray pada sel mereka.
Memang bahaya yang ditimbulkan terhadap penumpang individu sangat rendah, tapi mengatakan bahwa penelitian lanjut diperlukan untuk lebih akurat menentukan risiko itu.
Menurut Brener, jika semua 800 juta orang yang menggunakan bandara setiap tahun dipindai dengan sinar-X, maka risiko individu yang sangat kecil dikalikan dengan jumlah besar orang terpindai mungkin menyiratkan kesehatan masyarakat potensial atau risiko sosial.
sumber : www.fisika.undip.ac.id
--------------------------------
adiation at the airport 20 times more dangerous
You who often travel by plane should be vigilant. For a scientist to express body scanners at airports can generate radiation up to 20 times more powerful than previously thought.
"During this time scientists from the government is not counting correctly, that the article raises concerns about potential cancer risks greater than previously realized," explained Dr. David Brenner, head of radiological research center from New York University, told the Telegraph.
Brenner adds children and passengers with genetic mutations that are one of the 20 populations are most at risk because they are less able to repair damage to the X-ray on their cell.
Indeed the danger posed to individual passengers is low, but said more research is needed to more accurately determine the risk.
According to Brener, if all 800 million people using the airport each year is scanned with X-rays, then a very small individual risk is multiplied by the number of people terpindai may imply a potential public health or social risk.
source: www.fisika.undip.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar