Jumat, 20 Agustus 2010
Temuan Ilmuwan Muslim Indonesia Digunakan oleh NASA
Ilmuwan Indonesia menciptakan pemindai empat dimensi pertama di dunia. Laboratoriumnya hanya ruko sederhana. Sangat diperlukan untuk industri perminyakan. Teknologi tersebut adalah teknologi ECVT (electrical capacitance volume tomography). ECVT adalah sistem pemindai berbasis medan listrik statis yang mampu menghasilkan citra obyek volumetrik dan real time (seketika). Pada dasarnya, teknologi ECVT adalah teknologi scanning atau fotokopi yang bisa melihat secara real time dan 3 dimensi gerak bahan di dalam boiler, reaktor industri, pipa, dsb, meskipun bertekanan dan bersuhu tinggi. Teknologi ECVT bisa diterapkan di berbagai bidang mulai dari bidang industri, kedokteran, pertambangan, proses kimia, body scan untuk keperluan security, pencitraan aktifitas di dalam gunung berapi atau semburan lumpur panas, dll.
Teknologi tersebut kini dipakai oleh Badan Antariksa Amerika Serikat atau National Aeronautics and Space Administration (NASA). “Guna penerapan pada pemindaian obyek dielektrika pada saat misi antariksanya,” demikian tulis editorial jurnal Industrial and Engineering Chemistry Research edisi Januari 2009, yang diterbitkan oleh American Chemical Society. NASA, dalam jurnalnya yang dipublikasikan di Measurement Science and Technology yang terbit di Inggris, menyatakan telah memanfaatkan teknologi ECVT untuk memindai keberadaan air di permukaan luar pelapis sistem pelindung panas pada dinding pesawat ulang-aliknya. Teknologi ECVT mampu menghasilkan citra volumetrik dan real time dari konsentrasi air yang terakumulasi pada dinding luar pesawat ulang-alik.
Adalah Dr. Warsito yang menemukan dan mengembangkan teknologi ECVT ini. Ilmuwan muslim dari Indonesia ini juga sebagai pemilik paten ECVT yang didaftarkan di dokumen paten AS. Dr. Warsito meraih gelar pendidikan S1 s.d S3 di Shizuoka University, Jepang. Dia adalah Ketua Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) dan Ketua Dewan Penasehat Institute for Science and Technology Studies (Istecs). Pernah meraih penghargaan Tokoh Muda Indonesia (Gatra, 2003) dan meraih penghargaan Yang Mengubah Indonesia (Tempo, 2006). Dr. Warsito mengembangkan teknologi ECVT di Center for Tomography Research Laboratory (CTECH Labs), sebuah laboratorium pada ruang berukuran 5 x 8 meter di sebuah ruko berlantai dua di Tangerang. CTECH boleh saja disebut laboratorium “kelas ruko”, tapi karya yang dihasilkannya sungguh “berkualitas ekspor”. Betapa tidak, CTECH di bawah pimpinan Warsito berhasil menciptakan alat pemindai empat dimensi (4D) pertama di dunia. Karyanya itu diluncurkan pertama kali di Koffolt Laboratories, Department of Chemical and Biomolecular Engineering, Ohio State University, Columbus, Ohio, Amerika Serikat, November lalu.
Bangsa Indonesia harus bangga dengan temuan yang bisa diaplikasikan langsung secara luas di dunia industri ini. Temuan atas teknologi pencitraan secara 3 dimensi sempat menjadi headlines di media electronik maupun cetak yang menyangkut sains dan teknologi di seluruh dunia belum lama ini. Berita yang pertama kali dirilis oleh Ohio State Research News pada tanggal 27 Maret 2006 itu kemudian dikutip oleh ScienceDaily (AS), Scenta (Inggris), Chemical Online, Electronics Weekly dan hampir seluruh media pemberitaan iptek di segala bidang dari energi, kedokteran, fisika, biologi, kimia, industri, elektronika hingga nano-teknologi dan antariksa di seluruh dunia
sumber : dakwatuna.com
______________________
English :
Indonesian scientists create first four-dimensional scanner in the world. Laboratory only simple shop. It is very necessary for the oil industry. Technology is the technology ECVT (electrical capacitance volume tomography). ECVT is a scanner system based on static electric fields capable of producing images of volumetric objects and real time (instantaneous). Basically, ECVT technology is scanning or photocopying technology that can see in real time and three-dimensional motion of the ingredients in a boiler, industrial reactors, pipes, etc., although pressure and high temperature. ECVT technology can be applied in various fields ranging from industrial, medical, mining, chemical processing, body scans for security purposes, imaging activity in the volcano or the hot mudflow, etc..
The technology is now used by the United States Space Agency or the National Aeronautics and Space Administration (NASA). "To the application of the scanning object antariksanya dielektrika during the mission," wrote an editorial the journal Industrial and Engineering Chemistry Research January 2009 edition, published by the American Chemical Society. NASA, in his journal that published in Measurement Science and Technology, published in the UK, claimed to have ECVT technology to scan for the presence of water on the outer surface coating on the wall of heat protection system re-aliknya aircraft. ECVT technology capable of producing volumetric and real time image of the concentration of water that accumulates on the outer wall of the space shuttle.
Was Dr. Warsito who discover and develop this ECVT technology. Scientists from the Indonesian Muslim is also a registered patent owner ECVT in the U.S. patent documents. Dr. Warsito education degree S1 till S3 at Shizuoka University, Japan. He is Chairman of the Society scientist and technologist Indonesia (MITI) and Chairman of the Advisory Board of the Institute for Science and Technology Studies (Istecs). Award winning Indonesian Young People (Slot, 2003) and was awarded The Change Indonesia (Tempo, 2006). Dr. Warsito ECVT technology developed at the Center for Research Laboratory Tomography (CTECH Labs), a laboratory in space measuring 5 x 8 meters in a two-storey shophouse in Tangerang. CTECH may be called the lab "shop classes", but the work they produce really "export quality". Why not, under the leadership of Mrs CTECH managed to create four-dimensional scanner (4D), the first in the world. His work was first launched in Koffolt Laboratories, Department of Chemical and Biomolecular Engineering, Ohio State University, Columbus, Ohio, United States, last November.
Indonesian people should be proud of the findings can be applied directly on the world wide industry. Findings of a three-dimensional imaging technology could be headlines in the electronic and print media concerning science and technology around the world recently. The news was first released by the Ohio State Research News on March 27, 2006 was later quoted by the ScienceDaily (USA), Scenta (England), Online Chemical, Electronics Weekly and almost all the media coverage of science and technology in all areas of energy, medicine, physics, biology, chemistry, industry, electronics to nano-technology and space around the world
source : dakwatuna.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar