Jumat, 13 Agustus 2010

Ponsel Ramah Lingkungan

Seberapa sering setiap orang menggunakan perangkat ponsel dalam aktivitas sehari-hari di tanah air?
Untuk pengguna ponsel di Indonesia yang dalam dekade terakhir ini selalu meningkat pesat dan menurut prakiraan hingga akhir tahun 2010 mendekati jumlah 200 juta lebih pelanggan/pengguna ponsel, maka sudah saatnya agaknya untuk lebih dari sekedar mengiyakan saja menjawab pertanyaan secara sambil lalu, namun adalah penting untuk menyadari tersendiri betapa pentingnya untuk menggunakanan perangkat ponsel secara bijaksana dan memotivasi diri bersikap yang selaras dengan kesadaran akan gaya hidup ramah lingkungan : “Green Lifestyle”.
Salah satu yang dapat paling gampang dilakukan adalah dengan memperhatikan merk ponsel Anda; yaitu memilih menggunakan ponsel yang dibuat perusahaan yang memperhatikan dengan sungguh-sungguh upaya dengan membuat perangkat ponsel ramah lingkungan demi menjaga pelestarian lingkungan hidup.

Kelompok Pecinta Lingkungan “Green Peace” dalam publikasi terkini kuartal kedua tahun tengah tahun 2010 telah memperbaharui peringkat industri TIK global menurut 18 (delapan belas) peringkat terbaik.
Salah satu kriteria utama penilaian utama diberikan pada proses pemilihan material ponsel yang lebih ramah lingkungan yakni dengan upaya mengenyahkan pemakaian komponen ponsel dari bahan vinyl plastic (PVC) dan brominated flame retardants (BFR) yang bersifat menjadi limbah beracun bagi lingkungan hidup sekiranya perangkat ponsel yang telah usang tak terpakai kemudian dibuang sebagai sampah : “e-Waste”.
Secara jeli pihak “Greenpeace” telah memprakirakan betapa perangkat ponsel ini berpotensi dapat menjadi limbah yang beracun yang dalam skala massal dan massif mencemari lingkungan hidup di negara-negara berkembang, berhubung sedemikian tingginya tingkat kenaikan penggunaan ponsel seiring dengan kebutuhan nyata pemakaian ponsel dan peningkatan kapasitas telekomunikasi seluler di negara berkembang. Sementara di negara berkembang ataupun negeri miskin pada umumnya upaya pengelolaan pelestarian lingkungan hidup di negara berkembang masih belum menjadi prioritas penting dan bahkan sering kali sama sekali diabaikan.

Dalam daftar peringkat Greenpeace diatas ternyata produsen ponsel asal negeri Finlandia yakni Nokia berhasil menempati peringkat terbaik pertama dengan diikuti oleh SonyEricsson dan Philips untuk posisi ke: 2 dan 3.
Nokia selain dipandang telah melaksanakan dengan sungguh-sungguh pengurangan material beracun yang tidak ramah bagi lingkungan hidup juga dianggap memberikan kontribusi tersendiri berpartisipasi terhadap program global untuk mereduksi emisi gas rumah kaca dari negara industri maju hingga senilai 30% pada tahun 2020.

Urutan 10 (sepuluh) besar selanjutnya “Greenpeace Guide to Greener Electronics” 2010 :
No. 1 : Nokia
No. 2 : Sony Ericson
No. 3 : Philips
No. 4 : Motorola ( naik dari no.7 untuk tahun 2009 ).
No. 5 : Apple (berposisi sama no.5 untuk tahun 2009).
No. 6 & 7 : Panasonic & Sony (berposisi setaraf)
No. 8 : HP (naik dari posisi no.11).
No. 9 : Sharp (naik dari posisi no.13)
No.10 : Dell (naik dari posisi no.14).


Sumber: Ragam info web. / Rizal AK.
____________________________________
English :
How often does each person using mobile devices in daily activities in the homeland?
For mobile phone users in Indonesia in recent decades is increasing rapidly and according to forecasts by the end of 2010 approached the number 200 million more subscribers / mobile users, then it is time seems to be more than just say yes just to answer the question casually, but it is important to realize how important it is to separate menggunakanan mobile devices wisely and motivate herself to be in harmony with the awareness of eco-friendly lifestyle: "Green Lifestyle".
One that can most easily be done is by paying attention to your mobile phone brand, which is chosen to use a phone that made the company a notice with the earnest efforts to create environment-friendly mobile device in order to maintain environmental sustainability.

Lovers Group Environment "Green Peace" in a recent publication in the middle of the second quarter of 2010 has renewed the global ICT industry ranked according to 18 (eighteen) the best ratings.
One of the main criteria of assessment are given in material selection process more environmentally friendly mobile phone that is the effort to rid the use of mobile components of vinyl plastic (PVC) and brominated flame retardants (BFRs), which is a toxic waste for the environment if a mobile device has unused obsolete and then disposed of as garbage: "e-Waste".
By jelly-party "Greenpeace" has been predicting how these mobile devices can become potentially toxic wastes in massive bulk and scale of polluting the environment in developing countries, since such a high level of mobile phone use increases in line with real needs and the increasing use of mobile telecommunications capacity phones in developing countries. While in developing countries or poor countries in general, environmental management efforts in developing countries are still yet to become an important priority and even often completely ignored.

In Greenpeace's ranking list above was Finland's country of origin mobile phone manufacturer Nokia managed to occupy the best ranked first, followed by SonyEricsson and Philips to the position to: 2 and 3.
Nokia besides seen to have been carrying out earnestly the reduction of toxic material that is not friendly for the environment is also considered a separate contribution to participate on a global program to reduce greenhouse gas emissions from industrialized countries until the amount of 30% in 2020.

The order of 10 (ten) next major "Greenpeace Guide to Greener Electronics' 2010:
No. 1 : Nokia
No. 2 : Sony Ericson
No. 3 : Philips
No. 4: Motorola (up from No.7 to the year 2009).
No. 5: Apple (positioned as No. 5 for the year 2009).
No. 6 & 7: Panasonic & Sony (positioned on the same level)
No. 8: HP (rising from No.11 position).
No. 9: Sharp (up from position 13)
No.10: Dell (up from the position of No.14).


Source: Variety information web. / Rizal AK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar