Jumat, 24 Desember 2010

Kereta Api Tercepat

5 Kereta Api Tercepat di Dunia

1. Shinkansen - Japan.
300 km/jam (186 mph), top speed 581 km/jam (361 mph)
Jepang dengan teknologinya telah mampu mewujudkan sistem perkereta apian berkecepatan tinggi yang meliputi seluruh negeri. Shinkansen, yang juga disebut kereta peluru, merupakan salah satu kereta api super cepat, super aman (karena, 40 tahun beroperasi tanpa satu kecelakaan yang berarti) dan super nyaman. Pada tahun 2003, tiga gerbong kereta JR-Maglev telah mampu mencapai kecepatan 581 km/jam (361 mph) pada track magnetik berteknologi magnetic levitation.

2.TGV. France.
320 km/jam (199 mph) top speed 574.8 km/jam (357.2 mph).
TGV adalah produk andalan dari Perancis, hampir sama dengan ikon menara Eiffel dan Baguettes. Layanan kereta berkecapatan tinggi ini mulanya dikembangkan pada tahun 1970-an dan dibuka untuk umum pada 1981. Pada saat ini mencapai 150 kota-kota di Perancis dan beberapa kota asing yang terletak di Belgia, Jerman, Luksemburg, Italia dan Swiss.

Di antara jenis dan tipe TGV, yang paling berkecepatan tinggi adalah TGV Réseau dan TGV Duplex, yaitu berkecapatan sekitar 320 km / jam (199 mph). Pada tahun 2007, SNCF yang merupakan Operator TGV dan Alstom yang merupakan Pembangun TGV, telah melakukan serangkaian percobaan. Rekor kecepatan resmi berlangsung pada 3 April 2007, ketika TGV mencapai kecepatan puncak 574,8 km / jam (159,6 m/s, 357,2 mph). Ini adalah kereta konvensional tercepat yang menggunakan roda logam diatas rel logam.

3. Shanghai Maglev Train. China.
250 km/jam (160 mph), top speed 431 km/jam (268 mph)
Kereta monorel berkecepatan tinggi yang disebut Transrapid adalah kereta buatan Jerman yang menggunakan teknologi magnetic levitation. Kereta ini telah di operasikan di Shanghai, Cina. Kereta berjalan jarak 30 km dari bandara dalam waktu 7 menit 20 detik, dengan kecepatan rata-rata 250 km / jam (160 mph) dan kecepatan puncaknya 431 km / jam (268 mph).
Kereta monorel Transrapid ini belum diimplementasikan untuk jarak jauh antar kota.

4. CRH. China.
350 km/jam (217 mph), top speed 394.3 km/jam (245 mph)
China Railway High-Speed, yang merupakan sistem kereta api Cina, telah mengoperasikan sejumlah kereta peluru model-model seperti CRH1, CRH2, CRH3, CRH4 dan CHR5. Jenis tercepat adalah CRH3, didasarkan pada teknologi Velaro Sony Ericsson, dirancang untuk berjalan pada kecepatan 350 km/jam (meskipun pada 2008, sebuah CRH3 mencapai kecepatan tertinggi 394,3 km/jam (245 mph) selama pengujian dilakukan antara Beijing dan Tianjin).
Model yang tercepat lainnya adalah CRH2, yang diproduksi oleh Jepang Kawasaki Heavy Industries. Pada bulan Oktober 2009 Kementerian Perkeretaapian mengumumkan bahwa mereka berencana untuk menginvestasikan 1,2 triliun yuan ($ 175.44 miliar) untuk mengembangkan dan memperluas sistem kereta api di Cina. Tujuannya adalah untuk memiliki 13.000 km line penumpang pada tahun 2012. Sebuah kontrak baru kereta api berkecepatan tinggi juga telah ditandatangani antara Departemen Teknologi Perkereta Apian China melalui perjanjian lisensi dengan Kawasaki Heavy Industries.

5. AVE. Spain.
300 km/jam (186 mph)
AVE, yang berarti Spanish High Speed (Alta Velocidad Española), adalah kereta apai berkecepatan hingga 300 km/jam (186 mph). Kereta ini dioperasikan oleh RENFE, sebuah perusahaan perkerata apian Spanyol, namun ada juga operator swasta seperti Alvia, yang berjalan pada kecepatan maksimum 250 km/jam (155 mph).

sumber:http://terselubung.blogspot.com/2010/04/5-kereta-api-tercepat-di-dunia.html

Senin, 20 Desember 2010

OS Android

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

Sejarah

Kerjasama dengan Android Inc.

Pada Juli 2000, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, di antaranya Andy Rubi, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler.

2007-2008: Produk awal

Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010).

Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru.

Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.

Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

Android versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

Android versi 1.6 (Donut)

Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA.

Android versi 2.0/2.1 (Eclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.

Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps - aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik.

Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs Internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)

Fitur

Fitur yang tersedia di Android adalah:

  • Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.
  • Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat mobile.
  • Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.
  • SQLite: untuk penyimpanan data.
  • Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3,

AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)

  • GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (hardware dependent)
  • Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, dan accelerometer (tergantung hardware)
Android bagi komunitas sumber terbuka (open source)

Android memiliki berbagai keunggulan sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Android memiliki aplikasi native Google yang terintegrasi seperti pushmail Gmail, Google Maps, dan Google Calendar.

Para penggemar open source kemudian membangun komunitas yang membangun dan berbagi Android berbasis firmware dengan sejumlah penyesuaian dan fitur-fitur tambahan, seperti FLAC lossless audio dan kemampuan untuk menyimpan download aplikasi pada microSD card. Mereka sering memperbaharui paket-paket firmware dan menggabungkan elemen-elemen fungsi Android yang belum resmi diluncurkan dalam suatu carrier-sanction firmware

http://id.wikipedia.org/wiki/Android_%28sistem_operasi%29

Selasa, 14 Desember 2010

Acer Stream: The Ultimate Entertainment Machine

Jika sebelumya spAcer telah akrab dengan Acer Liquid E yang ditujukan bagi konsumen kelas menengah, maka Acer menghadirkan smartphone terbarunya yang ditujukan bagi konsumen kelas atas. Dengan julukan Stream, smartphone yang memiliki desain cantik nan menawan ini telah dibekali berbagai fitur yang canggih dan terkini.

Ultimate Design
Melirik desainnya, Acer Stream memancarkan aura yang mewah dan berkelas. Bagian depan didominasi bahan aluminium warna abu-abu gelap yang kokoh, sementara bagian belakang menggunakan bahan plastik yang tidak mudah selip. Dengan ketebalan bodi yang hanya 11mm, Acer Stream terlihat ramping dan futuristik.
Untuk mempermudah navigasi dan penggunaannya, Acer memasukkan empat tombol utama di bagian bawah layar: tombol Home, Search, Back, dan Menu. Tombol Home berguna untuk kembali ke layar utama, sementara Search dapat diandalkan untuk mencari berbagai informasi, baik yang ada di dalam Stream maupun yang ada di Internet. Jika ingin kembali ke layar sebelumnya, SpAcer dapat menggunakan tombol Back, sementara menekan tombol Menu akan menghadirkan pilihan fungsi yang dapat dilakukan dalam suatu aplikasi.
Di bawah empat tombol navigasi ini, SpAcer akan menemukan tiga tombol multimedia, yang berfungsi untuk memilih, memutar, dan menghentikan lagu. Jadi, tak perlu lagi bersusah payah masuk ke menu dan menjalankan aplikasi Music, jika SpAcer hanya ingin memutar atau menghentikan lagu. Semua itu dapat dilakukan dari layar mana pun.

Ultimate Package
Seperti Liquid E, paket pembelian Acer Stream S110 tergolong lengkap sehingga SpAcer tak perlu repot-repot “berburu” aksesoris wajib, seperti anti gores atau pouch, karena semua telah disertakan di dalam paket pembeliannya.

  • Acer Stream S110
  • Baterai lithium-ion 1400mAh
  • Kabel data USB
  • Kabel micro HDMI
  • Charger
  • Earphone Stereo
  • Memory card MicroSD 8GB Sandisk
  • Anti gores untuk layar
  • Softcase
  • Buku panduan Quick Guide
  • Kartu garansi

Ultimate Power
Memadukan prosesor Qualcomm Snapdragon 8250 berkecepatan 1GHz, RAM 512MB, serta graphics accelerator, Stream mampu memainkan berbagai game Android yang memiliki grafis 3D dengan amat baik. Tak hanya game, Stream terbukti amat responsif saat kami menjalankan aplikasi apa pun, bahkan saat memutar file video berukuran lebih dari 1GB. Video dapat dimainkan dengan mulus dan amat baik, seperti layaknya di komputer biasa. Semua itu ditampilkan di layar AMOLED yang tajam dan terang, membuatnya ideal untuk menghibur spAcer di mana pun dan kapan pun.

Ultimate Entertainment
Bicara soal fitur hiburan, Stream telah dilengkapi koneksi micro HDMI sehingga spAcer dapat menikmati video Hi-Def di layar TV LCD. Dukungan video DivX yang telah dikenal luas membantu spAcer untuk memutar berbagai video yang ditemukan di Internet. Selain itu, Stream adalah satu-satunya smartphone Android yang telah dilengkapi teknologi Dolby Mobile. Dengan teknologi ini, spAcer dapat mengatur berbagai setting audio, termasuk 5.1 channel HD audio. Jadi, saat spAcer akan menikmati suara surround yang menakjubkan saat menghubungkan Stream ke TV melalui koneksi micro HDMI.
Untuk merekam momen-momen berharga di hidup spAcer, Acer Stream telah dibekali kamera 5 megapixel dengan autofocus yang juga dapat merekam video Hi-Def 720p. Saat diuji, hasil foto amat baik; tajam dengan reproduksi warna yang cukup akurat untuk sebuah kamera ponsel. Selain itu, terdapat fasilitas pemutar radio FM yang dapat digunakan dengan menghubungkan headset ke Stream.
Tak hanya itu, Acer Stream telah dilengkapi berbagai aplikasi yang fun.

Widgets: lima layar di halaman utama yang dapat diatur sesuai keinginan; mulai dari menampilkan foto sampai ramalan cuaca

MusicA: menyulap Stream menjadi mesin penebak lagu

urFooz: menciptakan Avatar dengan mudah dan cepat

Dolby Mobile: memberikan opsi pengaturan suara menyeluruh

Nemo Player: aplikasi untuk memutar video, musik, dan menampilkan foto

Spinlets: streaming berbagai musik langsung ke Stream

Radio FM: mendengarkan siaran radio FM

Ultimate Productivity
Tak hanya handal untuk urusan hiburan, Stream ternyata juga bisa diandalkan sebagai perangkat untuk membantu pekerjaan dan meningkatkan produktivitas spAcer. Konektivitas yang lengkap – HSDPA 7,2MBps, microUSB, dan Bluetooth – serta dukungan aplikasi yang telah ditanamkan Acer, dijamin dapat memperlancar produktivitas spAcer.
Aplikasi Mail, Documents to Go, serta Acer Sync dapat ditemukan di Stream, begitu juga dengan Google Maps yang berjalan dengan mulus di Stream.
Untuk sistem operasi, Stream menggunakan Android 2.1 atau sering disebut Eclair. Yang nanti nya akan dapat di perbaharui ke Froyo alias Android versi 2.2, SpAcer nantinya bisa membawanya ke Acer Center atau download firmware terbaru dari website resmi Acer.

Ultimate Smartphone
Perjuangan untuk menjadi salah satu merek yang disegani di pasar smartphone merupakan usaha tanpa henti dengan berbagai rintangan dan persaingan yang tanpa henti pula. Stream merupakan pembuktian bahwa Acer amat serius untuk menjadi merek terkemuka di pasar smartphone.
Paduan harmonis kualitas rancang bangun dengan spesifikasi smartphone Android kelas atas mampu menghadirkan pengalaman menggunakan smartphone tersendiri bagi penggunanya. Acer juga menyediakan layanan purna jual yang prima dan dukungan upgrade resmi sehingga spAcer sekalian tak perlu bingung jika hal yang tak diinginkan menimpa Stream kesayangannya. Singkatnya, jika spAcer membutuhkan smartphone yang benar-benar pintar, bertenaga, serta berdesain keren, Acer Stream layak menjadi pertimbangan.
Rencananya Acer Stream akan dijual seharga Rp 5.490.000 dan tersedia bulan Oktober 2010.

Spesifikasi Acer Stream S110:

  • Android OS 2.1 (Eclair)
  • GSM 850/900/1800/1900
  • UMTS 900/1900/2100
  • HSDPA/HSUPA/EDGE/GPRS
  • Prosesor Qualcomm QSD 8250, 1GHz
  • 512MB ROM/512MB RAM
  • Layar: 3,7 inci WVGA AMOLED
  • Kamera 5 megapixel dengan autofocus
  • Video HD 720p
  • Wi-Fi 802.11b/g/n
  • GPS terintegrasi, dengan dukungan A-GPS
  • Bluetooth 2.1 + EDR
  • microSD Card slot
  • Baterai Lithium-ion 1400mAh
  • Ukuran: 119,5 x 63 x 11,2mm
  • Berat: 126 gram (dengan baterai)
sumber : http://acerid.com/2010/10/acer-stream-the-ultimate-entertainment-machine/

Senin, 06 Desember 2010

Professor Termuda di US (Amerika Serikat) adalah orang Indonesia

Prof Nelson Tansu, Ph.D.Usia 25 Tahun Mengajar S-3. Dia asli orang Indonesia yang prestasinya diakui dunia internasional. Pria kelahiran Medan 20 Oktober 1977, ini sudah meraih 11 penghargaan dan memiliki tiga hak paten atas penemuan risetnya. Pada usia 25 tahun ia telah berhasil meraih gelar PhD di University of Wisconsin, Madison, dan kemudian langsung mengajar mahasiswa S-3.

Dia menjadi profesor di universitas ternama Amerika, Lehigh University, Pensilvania 18015, USA., mengajar para mahasiswa di tingkat master (S-2), doktor (S-3), bahkan post doctoral Departemen Teknik Elektro dan Komputer. Nelson tercatat sebagai profesor termuda di universitas bergengsi wilayah East Coast, Negeri Paman Sam, itu. Sebagai dosen muda, para mahasiswa dan bimbingannya justru rata-rata sudah berumur.

Lebih dari 84 hasil riset maupun karya tulisnya dipublikasikan di berbagai konferensi dan jurnal ilmiah internasional. Sering diundang menjadi pembicara utama di berbagai seminar, konferensi dan pertemuan intelektual, terutama di Washington DC.

Selain itu, dia sering datang ke berbagai kota lain di AS dan luar AS seperti Kanada, sejumlah negara di Eropa, dan Asia. Yang mengagumkan, sudah ada tiga penemuan ilmiahnya yang dipatenkan di AS, yakni bidang semiconductor nanostructure optoelectronics devices dan high power semiconductor lasers.

Di bidang itu, ia mengembangkan teknologi yang mencakup semiconductor lasers, quantum well dan quantum dot lasers, quantum intersubband lasers, InGaAsN quantum well dan quantum dots, type-II quantum well lasers, dan GaN/AlGaN/InGaN semiconductor nanostructure optoelectronic devices. Teknologi tersebut diterapkan dalam aplikasi di bidang optical communication, biochemical sensors, sistem deteksi untuk senjata, dan lainnya.

Meski sudah hampir satu dekade ia berada di AS, hingga sekarang ia masih memegang paspor hijau berlambang garuda. Pria ganteng kelahiran Medan, 20 Oktober 1977, ini mengaku mencintai Indonesia. Ia tidak malu mengakui bahwa Indonesia adalah tanah kelahirannya. “Saya sangat cinta tanah kelahiran saya. Dan saya selalu ingin melakukan yang terbaik untuk Indonesia,” katanya serius. “Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan merupakan bangsa yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa besar lainnya. Tentu saja jika bangsa kita terus bekerja keras,” kata Nelson lagi.

Nelson Tansu adalah anak kedua di antara tiga bersaudara buah hati pasangan Iskandar Tansu dan Lily Auw yang berdomisili di Medan, Sumatera Utara. Kedua orang tua Nelson adalah pebisnis percetakan di Medan. Mereka adalah lulusan universitas di Jerman. Abang Nelson, Tony Tansu, adalah master dari Ohio, AS. Begitu juga adiknya, Inge Tansu, adalah lulusan Ohio State University (OSU). Tampak jelas bahwa Nelson memang berasal dari lingkungan keluarga berpendidikan]
...
Nama: Prof Nelson Tansu, Ph.D
Lahir:Medan, 20 Oktober 1977
Tinggi / berat:173 / 63 kg
Orang Tua:Iskandar Tansu (Ayah) / Lily Auw (Ibu)
Saudara:Tony Tansu (abang) dan Inge Tansu (adik). Keduanya lulusan Ohio State University (OSU).

Pekerjaan:
Assistant Professor, Department of Electrical and Computer Engineering
Center for Optical Technologies, P. C. Rossin College of Engineering and Applied Science, Lehigh University
Tema Utama Penelitian:
Optoelectronic Devices for Optical and Free-Space Communications, and Quantum Nano-Photonic Material and Devices for Quantum Information Processing”

Pendidikan:
- Ph.D. in Electrical Engineering, University of Wisconsin-Madison, 1998 – Mei 2003
- B.S. in Applied Mathematics, Electrical Engineering, and Physics, University of Wisconsin-Madison, 1995 – 1998
- SMA Sutomo 1 (Medan, North Sumatra, Indonesia), 1992 – 1995

Penghargaan:
- Finalis Tim Olimpiade Fisika 2005
- Lulusan terbaik SMA Sutomo 1, Medan
- Tau Beta Pi Engineering Honors (1998), University of Wisconsin-Madison
- WARF Graduate University Fellowships (Graduate School, University of Wisconsin-Madison)
- VILAS Graduate University Fellowships (Graduate School, University of Wisconsin-Madison)
- Graduate Dissertator Travel Funding Award (Graduate School, University of Wisconsin-Madison)
- The 2003 Harold A. Peterson Best ECE Research Award-1st Prize (University of Wisconsin-Madison)
- Sigma Xi Scientific Research Society Honors (2004), Lehigh University
Who’s Who in Science and Engineering (since 2005), Inducted in 2004.

Organisasi Profesi:
- Institute of Electrical and Electronics Engineers, Laser and Electro-Optics Society (IEEE-LEOS)
- The International Society for Optical Engineering (SPIE)
- Optical Society of America (OSA)
- Tau Beta Pi Engineering Honor Society

Aktivitas Profesional:
- Technical Program Committee Member – The 7th Joint Conference on Information Sciences (JCIS) 2003 – The 2nd Symposium on Photonics, Networking and Computing (PNC) 2003, Cary, NC, USA, September 2003.

Jurnal:
- IEEE Photonic Technology Letters (published by IEEE Lasers and Electro-Optics Society)
- IEEE Journal of Quantum Electronics (published by IEEE Lasers and Electro-Optics Society)
- IEEE Journal of Selected Topics in Quantum Electronics (published by IEEE Lasers and Electro-Optics Society)
- IEE Electronics Letters (published by IEE, UK)
- IOP Semiconductor Science and Technology (published by Institute of Physics, Bristol, UK)

sumber:http://o-onews.blogspot.com/2010/07/professor-termuda-di-us-amerika-serikat.html

Penemu salah satu planet dari Indonesia

"Apakah kita sendirian di Alam Semesta ini?"

"Adakah kehidupan lain di alam ini?" atau
"Berapa lama lama semesta ini terbentuk?"
Begitulah pertanyaan yang sampai saat ini masih belum menemukan jawabannya.

Januari 2008 dunia kembali dibuat tercengang dengan ditemukannya planet ekstrasolar (asing) lainnya oleh tim peneliti Institut Max Planck (MPIA) untuk Astronomi di Heidelberg, Jerman. Planet yang diberi nama TW Hya b tersebut mengelilingi bintang TW Hydrae itu berada di konstelasi Hydra yang berjarak 180 tahun cahaya dari Bumi.

Penemuan yang menggunakan teleskop spektrograf F EROS sepanjang 2,2 meter di La Silla Observatory, Chile ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah terkemuka Inggris, Nature vol. 451, 38 yang terbit tanggal 2 Januari 2008. Penemuan ini membuat kaget dunia astronomi. Pasalnya dalam kurun waktu 12 tahun terakhir tak satu pun planet yang muncul dari bintang muda. Selain itu, planet tersebut termasuk jenis planet gas raksasa--berukuran antara 5,5 kali hingga 13,1 kali Planet Jupiter--yang merupakan planet termuda yang pernah ditemukan.

Menurut standar astronomi, umur planet tersebut sekitar 8 juta-10 juta tahun. Bandingkan dengan tata surya yang berumur 4,5 miliar tahun dan matahari yang 100 juta tahun lebih tua. Tentu saja planet TW Hya b tergolong sangat muda.

Penemuan ini tidak hanya menambah panjang daftar penemuan planet di luar tata surya kita, namun juga memberikan informasi baru mengenai proses pembentukan planet-planet yang sampai saat ini masih diperdebatkan berapa lama waktu yang dibutuhkan agar sebuah planet dapat terbentuk.

Selain itu, Juni 2005 tim peneliti yang sama juga berhasil menemukan planet ekstrasolar lain yang diberi nama HD 11977 b yang juga memberikan informasi mengenagi pemahaman evolusi dari sistem tata surya lain berkaitan dengan eksistensi planet jika bintang induk yang dikelilingi kehabisan sumber energi.

Namun, siapa yang menyangka penemuan-penemuan oleh tim yang terdiri atas sekelompok astronom Eropa dan Brasil ini ternyata berada di bawah pimpinan anak muda Indonesia yang bernama Johny Setiawan Dr. Rer.nat., Dipl. Phys. Ia menambah deretan putra bangsa yang mengukir prestasi ilmiah di mancanegara.

Johny Setiawan, pria kelahiran Jakarta, 16 Agustus 1974 ini merupakan salah satu astronom muda yang banyak menorehkan prestasi di tingkat internasional. Penemuannya diakui dunia, diberitakan di majalah dan jurnal internasional, serta di press release European Southern Observatory dan National Geographics Germany.

Ia bergabung sebagai peneliti post-doctoral di MPIA, di Department of Planet and Star Formation (Prof. Dr.Thomas Henning) sejak Juni 2003. Di tahun yang sama pula ia mulai memimpin penelitian di observasi bintang dan planet ESO La Silla. Selain itu, ia juga bekerja secara khusus di sejumlah projek seperti ESPRI (Pencarian Planet dengan PRIMA/ Phase-Referenced Imaging and Micro-arcsecond Astrometry).

Planet yang Johny cari bukanlah planet yang berada di tata surya atau sistem planet yang berbintang induk matahari. "Melainkan planet yang diinduki oleh bintang-bintang nun jauh di langit yang dalam dunia astronomi disebut sebagai eksoplanet atau planet ekstrasolar," ujar astronom yang mulai mencari eksoplanet sejak tahun 1999.

Johny bersama timnya di MPIA memfokuskan diri untuk mengkaji tata surya secara komparatif dari sisi luar tata-surya itu sendiri. Sekaligus secara tidak langsung juga mencari kehidupan lain di luar Bumi. Dari riset ekstrasolar yang dia lakukan bersama timnya terdapat lima planet yang sudah dipublikasikan sementara tujuh lainnya masih dalam antrean publikasi. Rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat.

Ketelitian dan tahan banting

Johny yang penampilannya santai ini mengesankan sosok pemuda gaul mengatakan sudah sejak lama ia bercita-cita menjadi astronom. Kesenangannya terhadap astronomi yang amat besar itu dilandasi oleh rasa kagum pada indahnya bintang-bintang di jagat raya. Saat berumur 4 tahun ia sudah ingin sekali mengenal bintang-bintang. "Di waktu SD saya sudah mengenal beberapa bintang raksasa dari buku ilmu pengetahuan," tuturnya.

Menurut pria yang sudah sekitar 10 tahun menjadi astronom di luar negeri ini menjadi astronom amatir tidaklah sulit. Yang sulit adalah menjadi astronom profesional seperti yang sedang ia tekuni. "Karena membutuhkan jenjang pendidikan S-3 di bidang fisika pada umumnya (bukan astronomi)," ujar Johny.

Selain itu, dibutuhkan ketelitian dalam pengamatan serta "tahan banting" untuk bekerja siang-malam di kondisi alam yang sulit. Bisa mengetahui ukuran dan periode revolusi benda langit yang jaraknya amat jauh dari Bumi menuntut pengetahuan dan teknik pengamatan cermat.

Kemudian jika sedang melakukan pengamatan, ia harus rela tidak tidur di malam hari selama 2 minggu di gurun Atacama, . "Hal tersebut amat sulit jika tubuh tidak bisa mengadaptasi udara yang sangat kering dan ditambah dengan suhu yang rendah," kata pria yang mengaku kerasan bekerja di lembaga bergengsi tersebut.

Keseharian Johny yang memperoleh gelar Dr. rer.nat. dari Freiburg, German pada tahun 2003 diisi dengan bekerja di kantor di Heidelberg atau di Observatorium, di Chile. Dengan kegiatan yang meliputi menganalisis data, pengamatan, menulis publikasi ilmiah, dan melatih siswa. Waktu senggang ia gunakan untuk berolah raga yaitu fitness dan berenang.
sumber:http://o-onews.blogspot.com/2010/10/penemu-salah-satu-planet-dari-indonesia.html

Hipotesis Gaia : Bumi Yang Hidup Dan Bernafas

Bukti bahwa planet bumi hidup dan bernafas

Hipotesis Gaia : Bumi Yang Hidup Dan Bernafas

“Alam itu bijaksana” Banyak orang yang sering mendengar ungkapan ini, namun seberapa benarkah ungkapan ini?



Jika kita mengaduk bejana hipotesis ilmiah modern, dan memilih manakah di antara mereka yang paling mengaburkan antara garis nyata dan ramalan, kita akan menemukan Hipotesis Gaia berada di puncak rating.

Selama empat dekade, gagasan tentang “bumi yang hidup” terus mengumpulkan bukti nyata untuk mendukungnya, para ilmuwan dari berbagai bidang mulai tertarik dengan gagasan tersebut.

Lalu apakah yang dimaksud dengan Hipotesis Gaia? Dinamai menurut Dewi Bumi bangsa Yunani kuno, teori ini menggambarkan planet kita sebagai sebuah sistem yang hidup, bernafas dan sebagai satu kesatuan yang memiliki aturan sendiri.

Lihatlah pada udara yang kita hirup misalnya. Oksigen adalah unsur praktis yang sangat dibutuhkan oleh semua organisme untuk hidup, mulai dari bakteri, ikan hingga manusia. Gas ini selama berabad-abad mengelola 21% komposisi atmosfer bumi yang berkaitan dengan kelangsungan hidup organisme (tumbuhan) yang secara terus menerus melepaskan gas tersebut.

Oksigen -elemen yang sangat reaktif- memiliki potensi untuk bersenyawa dengan mineral dan gas lain dari atmosfer dan kerak bumi, mengabur sepenuhnya dalam bentuk senyawa-nya masing-masing.

Namun walaupun labil, atmosfer Bumi merupakan penyokong kehidupan yang relatif tiada hentinya. Ini adalah salah satu hasil pengamatan dari ahli kimia James Lovelock yang dipaparkan pada konferensi ilmiah yang diselenggarakan di Princeton tahun 1969.

Mengemukakan konsep alam semesta sebagai sebuah permainan adu untung semata, Lovelock mendalilkan bahwa bumi dapat bekerja dengan baik seperti layaknya suatu organisme hidup yang maha besar, dia mengorganisir semua bentuk materi, baik itu materi organik maupun anorganik dengan tujuan yang pasti, yakni menciptakan suatu lingkungan yang layak menopang kehidupan di dalamnya.

Lepas dari prestasi masa lalunya -khususnya pada saat menciptakan instrumen sensitif untuk pesawat ruang angkasa Viking pada eksplorasi Marsnya- ide Lovelock tentang bumi yang hidup mendulang kritik keras dari para koleganya.

Hal lain yang diangkat Lovelock adalah tidak berubahnya konsentrasi kadar garam air laut, yang tetap berada pada tingkat optimal bagi eksistensi kehidupan. Ilmu pengetahuan telah menemukan bahwa air sungai secara konstan menyeret mineral garam untuk masuk ke laut, namun ketika air laut menguap menjadi bentuk awan, garamnya tidak akan terbawa serta.

Jika kita dengan ketat mengikuti cara berpikir logis, kita pasti menyimpulkan bahwa konsentrasi kadar garam di laut semestinya akan meningkat seiring waktu. Namun hal ini tidak terjadi. Konsentrasi kadar garam tidak berubah selama berabad-abad.

Menurut mereka yang mendukung Hipotesis Gaia, ini merujuk pada kemampuan kolosal bumi dalam memelihara keseimbangan internal – fenomena yang secara ilmiah sesuai (meskipun pada umumnya berlaku pada organisme sel) layaknya “homeostasis” (sistem keseimbangan internal pada tubuh).

Beberapa pihak percaya bahwa jawaban di balik fenomena ganjil ini mungkin ditemukan pada pembentukan tambang garam: dari waktu ke waktu air membentuk sebuah teluk dan kemudian terkurung oleh daratan. Air menguap dan hanya meninggalkan garam.

Daratan inilah yang kemudian tertutup oleh tanah liat dan pasir, yang lama kelamaan mengubahnya menjadi batu karang, mencegah air sungai membawa mineral garam pergi.

Apakah mekanisme ini yang mengatur konsentrasi garam, seperti misalnya air tawar (sungai) tidak pernah tidak dapat didiami ikan dan makhluk laut lain? Menurut para pendukung teori ini, hal tersebut bukanlah keadaan yang kebetulan, namun lebih dari suatu proses yang dikendalikan oleh Gaia sendiri.

Contoh terbaru lain yang mendukung keberadaan Gaia adalah datang dari penemuan ilmuwan Universitas Hong Kong, pimpinan Jiu Liao. Selama penelitiannya di sepanjang pantai, tim peneliti ini mencatat bahwa air pasang seolah-olah membuat pesisir pantai “bernafas” seperti udara dan embun yang bersirkulasi melalui tekanan air pada dasar laut.

Kasus pernafasan yang paling jelas dapat dilihat pada gelembung udara yang muncul dari lantai pesisir. Air pasang nampaknya mempengaruhi gerakan ritmis dasar laut, menyebabkan sesuatu yang serupa dengan pernafasan tetapi dengan frekuensi yang lebih lambat, tepatnya, tentu saja, disesuaikan dengan ukuran bumi yang mahabesar.

Bukti mengenai bumi yang hidup dan bernafas tidak hanya berhenti di sana: laporan akhir oleh ilmuwan dari Observatorium Mauna Loa Hawaii menunjukkan bahwa konsentrasi karbondioksida (CO2), dari tahun 1955 hingga 1995, bervariasi dalam pola ritmis—naik turun, dengan bukti yang dikumpulkan melalui beberapa stasiun geografi, dan beberapa diantaranya menginterpretasikan seperti layaknya bumi yang sedang menghirup dan menghembuskan nafas.

Hipotesis Gaia berdiri melawan dominasi teori yang berpegang pada gagasan, kondisi yang layak untuk hidup telah dikelola selama beribu-ribu tahun semata-mata hanyalah kebetulan – proses kerja independent yang terisolasi ini, menciptakan situasi yang lemah.

Keyakinan bahwa Bumi adalah sistem yang hidup merupakan gagasan yang hingga kini lebih banyak mendapatkan sikap skeptis daripada mereka yang mendukung, namun pemikiran dapat berubah seiring bukti yang bermunculan. (The Epoch Times/feb/erabaru.net)

Kesimpulan saya, mungkin memang benar Bumi itu hidup dan bernapas, maka dari itu kita harus dan wajib merawat planet ini agar tidak mati dan menimbulkan malapetaka bagi manusia
sumber :http://o-onews.blogspot.com/2010/08/bukti-bahwa-planet-bumi-hidup-dan.html

Jumat, 03 Desember 2010

Extensometer Manual

Extensometer manual ini dibuat untuk menggantikan alat konvensional yang berwujud papan kayu (board) yang sebelumnya biasa dipergunakan untuk mengukur besarnya jarak retakan tanah (crack). Kelemahan utama dari penggunaan papan kayu sebagai alat pendeteksi dan pengukur pergerakan tanah tersebut adalah papan kayu tersebut hanya dapat mendeteksi dan mengukur gerakan tanah secara horizontal saja. Sedangkan pola dan arah pergerakan tanah yang terjadi dapat bergerak secara vertikal maupun diagonal. Dengan membandingkan segi kepraktisan, extensometer manual sangat mudah dibawa, mudah dipasang, dan mudah dipindahkan apabila lokasi pemasangan dirasa kurang potensial terjadi longsor.

Untuk dapat membantu masyarakat dalam mewaspadai adanya pergerakan permukaan tanah yang berpotensi menimbulkan bencana tanah longsor, maka extensometer manual tersebut di modifikasi dengan menambahkan beberapa perangkat elektronik dan perangkat lain yang dapat memberikan tanda peringatan terhadap adanya bahaya, sehingga masyarakat dapat menyelamatkan diri sebelum timbul korban jiwa ketika terjadi bencana tanah longsor. Instalasi elektronik berupa alarm dan panel elektronik merupakan salah satu modifikasi yang dapat membantu dalam sistem peringatan dini terhadap bahaya longsor. Alarm dipasang pada tingkat tertentu yang sekiranya dianggap cukup membahayakan dapat memberikan tanda peringatan kepada masyarakat yang tinggal di daerah sekitar lokasi pemasangan extensometer. Beberapa modifikasi lain yang dilakukan pada extensometer manual adalah menambahkan suatu alat yang disebut anglemeter dan kompas. Anglemeter berfungsi sebagai alat untuk membaca besarnya kemiringan tanah yang terjadi akibat adanya pergerakan tanah, sedangkan kompas berfungsi untuk mengetahui arah pergerakan tanah.

FUNGSI

  1. Mengidentifikasi adanya pergerakan tanah yang berpotensi menyebabkan longsor, baik pergerakan secara horizontal, maupun pergerakan diagonal
  2. Mengetahui tingkat kemiringan pergerakan tanah yang dapat dilihat dari anglemeter
  3. Mengetahui arah pergerakan tanah yang dapat dilihat pada arah wire nylon yang melintang dibawah kompas
  4. Memberikan tanda peringatan kepada masyarakat sekitar lokasi pemasangan alat akan adanya bahaya melalui sirine apabila terjadi pergerakan tanah yang dianggap cukup membahayakan

Ekstensometer Manual
Gambar extensometer manual dengan sirine

Ekstensometer Manual
Gambar extensometer manual yang terpasang di daerah rawan longsor

Ekstensometer Manual
Gambar skema pemasangan alat

Extensometer merupakan suatu alat yang digunakan dalam sistem peringatan dini terhadap bahaya longsor yang sering terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Extensometer berfungsi sebagai alat pendeteksi dan pengukur adanya pergerakan ataupun pergeseran permukaan tanah.

sumber :http://www.ews-ugm.com/peralatan/extensometer-manual/