Rabu, 04 November 2009

Semangat Juang Hendrawan

Kepada laskar 21 Al - Azhar ; bacalah, resapilah dan berjuanglah

Dari sejarah kehidupan Sun Tzu, salah satu yang patut diteladani adalah keteguhan dan kebulatan tekadnya dalam meraih cita-cita. Belasan tahun mengembara dalam kehidupan yang begitu keras dan selalu dihadang banyak persoalan besar. Setiap saat halangan-halangan itu bisa meruntuhkan mental dan menghancurkan cita-citanya. Tetapi sebuah cita-cita yang besar memang memberi energi penggerak luar biasa sehingga Sun Tzu tetap survive. Kisah Sun Tzu merupakan kisah kemenangan mental survival yang mengagumkan.Ini mengingatkan saya pada sesosok atlit bulutangkis, Hendrawan. Tahun 1997, karena faktor usia dan prestasi yang merosot, PBSI bermaksud mengeluarkan Hendrawan dari Pelatnas. Bayangkan, perasaan atlit yang menggantungkan hidupnya pada olahraga ini. Tapi pada saat yang sama dia sudah tidak dibutuhkan lagi.Hendrawan datang menyampaikan persoalannya kepada saya. Lalu, mulailah saya berusaha keras membangkitkan kembali hasrat berprestasinya. Saya teriakkan keras-keras di telinganya, bahwa dirinya belum habis. Masih ada kesempatan membuktikan diri sebagai yang terbaik. Kombinasi latihan fisik yang sangat keras dan gemblengan mental yang luar biasa. Akhirnya, Hendrawan bangkit lagi! Tahun itu juga, Hendrawan berhasil menjuarai Thailand dan Singapura Terbuka. Tahun 1998, Hendrawan pemain penentu kemenangan Tim Thomas Cup Indonesia dalam mempertahankan piala tersebut untuk yang ketiga kalinya. Kemudian tahun 2000, kembali Hendrawan menjadi penentu kemenangan Tim Thomas Cup Indonesia, dan piala Thomas berhasil dipertahankan untuk yang keempat kalinya di Malaysia. Tahun itu pula, Hendrawan menyabet medali perak di Olimpiade Sydney. Tahun 2001, Hendrawan mampu menjadi Juara Dunia Tunggal Putra. Tidak berhenti di situ. Saat usianya di atas 30-an, kembali Hendrawan mampu menorehkan tinta emas, yaitu memimpin Tim Thomas Indonesia mempertahankan gelar juara kelima kalinya di Guang Zhou, Cina.Untuk seorang yang hampir mati karirnya, yang sudah di ambang keputusasaan, ini merupakan prestasi yang luar biasa. Itu sebabnya, jika kita pernah terbetik pikiran untuk menyerah, ingatlah semangat survival yang ditunjukkan Hendrawan. Barangkali, selangkah sebelum menyerah sesungguhnya merupakan saat yang tepat untuk berubah menjadi lebih baik.Jadi, jangan pernah menyerah jika menghadapi tantangan. Gembleng mental selagi kita mampu. Jangan pernah bermalas-malasan untuk memacu diri dan memperbaiki diri. Dan abaikan setiap kesulitan dan hambatan. Maju terus demi meraih cita-cita kita. Jika kita mampu mengalahkan rasa ingin menyerah atau putus asa, pasti kita telah membuka satu kemungkinan untuk sukses. [Andrie Wongso]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar