Bagaimana Tsunami Early Warning System di Indonesia Bekerja?
Hmm… sebetulnya saya tidak memiliki kompetensi yang cukup dibidang ini (Ngerti dan bisa nulis ini karena kuliah singkat Pak Hamzah di Soto Surabaya di Bali waktu itu :p), ini hanya sekedar sharing pengalaman saja sewaktu saya mengikuti Pelatihan Evakuasi dalam menghadapi bencana Tsunami alias Tsunami Drill di Bali 26 Desember 2006 lalu.
Skemanya kira-kira seperti ini :
1.Gempa Terjadi
2.BMG menghitung kekuatan gempa dan mengidentifikasi posisi gempa
3.Jika memenuhi syarat terjadi tsunami maka BMG akan menghubungi pejabat lokal yang berwenang untuk meminta izin menyalakan Sirine
4.Sirine dibunyikan
5.Warga Evakuasi
6.Terjadi Tsunami
7.Evakuasi pasca tsunami
Okey, Ketika gempa terjadi, sensor milik BMG akan menghantarkan informasi mengenai gempa ke posko BMG, disana akan dilakukan penghitungan mengenai seberapa besar dampak gempa tersebut, apakah berpotensi menimbulkan Tsunami atau tidak.
Jika Ya, BMG akan langsung menghubungi Satlak Penanggulangan Bencana di Wilayah tersebut, dimana Satlak PB memiliki akses untuk menghubungi pejabat setempat yang memiliki wewenang untuk mengizinkan Satlak PB untuk membunyikan Sirine atau tidak. Pejabat & Satlak tersebut harus bisa dihubungi dalam kondisi apapun dan dengan cara apapun (Fax, Email, SMS, Telepon, Alarm, Gambar Ranet dan FMRDS (gua lupa singkatannya)). BMG menerbitkan Warning 1 yang selain dikirimkan ke Satlak / Pejabat akan dikirimkan pula ke Provider GSM, Mabes TNI, Mabes Polri, Depdagri, Stasiun Televisi, dll. Bunyinya kira-kira seperti ini
“TEST UJI COBA, WARNING I : AWAS TSUNAMI AKAN MELANDA KAWASAN SELATAN BALI: BENOA, PADANGGALAK, SERANGAN, SINDHU:::BMG”
Proses ini berlangsung kira-kira 5 menit setelah terjadinya Gempa, dan setelah diizinkan oleh pejabat tersebut, Satlak PB akan menekan Sirine akan berbunyi terus selama sebelum tsunami dan setelah terjadinya tsunami, warga memiliki waktu 15-30 menit untuk menyelamatkan nyawa masing-masing ke dataran yang lebih tinggi.(BMG menerbitkan Warning kedua tentang kepastian Tsunami Kira-kira 10 menit setelah terjadinya gempa) bunyinya seperti ini :
“TEST UJI COBA, WARNING II : AWAS TSUNAMI AKAN MELANDA KAWASAN SELATAN BALI:BENOA(5M), PADANGGALAK(5M), SERANGAN(5M), SINDHU(5M) WKT GMP 26-DEC-2006 09:09:30 WITA LOK 10.28S 115.18E MAG 8.3SR KEDLMN 10KM:::BMG”
Ketika Tsunami mencapai pantai, BMG akan menerbitkan Warning ketiga
“TEST UJI COBA, WARNING III : AWAS TSUNAMI TELAH MELANDA KAWASAN SELATAN BALI:BENOA(5M), PADANGGALAK(5M), SERANGAN(5M), SINDHU(5M) WKT GMP 26-DEC-2006 09:09:30 WITA LOK 10.28S 115.18E MAG 8.3SR KEDLMN 10KM:::BMG”
Dan ketika tsunami sudah selesai maka BMG akan menerbitkan warning ke IV
“TEST UJI COBA, WARNING IV : TSUNAMI YANG MELANDA KAWASAN PANTAI BALI SELATAN TELAH SELESAI:::BMG”
Begitulah kira-kira, yang jelas ini tulisan warning BMG nya kopipes dari materi tahun lalu dan tentu saja itu adalah warning yang palsu dan hanya dipergunakan untuk Tsunami Drill di Bali :p
Hari ini (24/05/07) terjadi Gempa laut berkekuatan 6.5 SR yang terjadi di NTB, dan untungnya tidak terjadi tsunami, mengingat kondisi gempa yang berkedalaman 19 KM (fiuh)
Syarat gempa berpotensi tsunami :
1.Berkekuatan besar lebih dari 6,5 Skala Richter
2.Terjadi di kawasan laut yang dangkal (<30KM)
3.Pada Malam hari sebelum gempa terjadi purnama atau bulan penuh
4.Setelah terjadi gempa, air surut tidak seperti biasanya
5.Bau asin yang menyengat pada saat terjadi gempa
6.(ada syarat lagi kalau tidak salah, tapi saya lupa)
Begitulah kira-kira….
(rendy maulana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar